Mengenal Apa Itu Ring of Fire, Penyebab Indonesia Rawan Bencana Alam

Suaramajalengka.com//Artikel Science – Ring of Fire adalah sebutan untuk daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi. Derah ini berbentuk seperti tapal kuda dengan panjang wilayah mencapai 40.000 km.

Mengutip buku Ring of Fire karya Agnes Bemoe (2017), Ring of Fire mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Di wilayah ini, ada sekitar 452 gunung berapi dan 75% di antaranya masih berstatus aktif.
Di Indonesia, rantai gunung berapi membentang bagaikan busur menghadap arah selatan dan menyambung ke wilayah Pasifik. Secara geografis, Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng besar benua yang sangat aktif, yakni Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasific.
Itulah mengapa Indonesia termasuk dalam wilayah Ring of Fire. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang Ring of Fire selengkapnya untuk Anda.
Wilayah Ring of Fire
Indonesia merupakan salah satu negara yang masuk dalam wilayah Ring of Fire atau cincin api. Hal ini membuat Indonesia rentan terkena bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami.

Wilayah Ring of Fire sebenarnya memiliki cakupan yang cukup luas. Dijelaskan dalam buku Geotoksikologi karya Suukandarrumidi, dkk., wilayah ini berbentuk seperti tapal kuda dengan panjang sekitar 40.000 km.

Beberapa ilmuwan menyebutnya dengan nama sabuk gempa Pasifik. Wilayah ini kerap dikaitkan dengan palung samudra, vulkanik busur, sabuk vulkanik, dan pergerakan lempeng yang terjadi terus-menerus dengan posisi berdekatan.
Di area cincin api, terdapat banyak gunung berapi yang berstatus masih aktif, tidak aktif sementara (dorman), dan tidak aktif permanen. Secara ilmiah, wilayah tersebut dikenal dengan sebutan Circum-Pacific Belt atau Circum Pacific Seismic Belt.
Ring of Fire menjelaskan adanya hubungan dari aktivitas gunung api yang menjajar dari Indonesia sampai Jepang, menyambung dari Alaska melalui bagian Barat Amerika Selatan. Ring of Fire ini juga disebut sebagai lingkaran magma yang besar.
Mengutip buku Tata Ruang Air karya Robert J. Kodoatie (2010), Indonesia adalah puncak dari lingkaran magma tersebut. Sebagai dampaknya, Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang 100 di antaranya masih berstatus aktif hingga kini.

Tercatat dalam sejarah bahwa ada 2 gunung di Indonesia yang masuk deretan gunung api dengan letusan terbesar di dunia, yaitu Gunung Tambora yang meletus pada tahun 1815 dan Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883.

Menurut Laporan BMKG, rata-rata dalam setahun Indonesia diguncang sekitar 5.000 gempa. Dengan hitungan dari semua besaran magnitudo, sekitar 350 gempa yang terjadi berdampak pada manusia.
Sekitar 90% semua gempa bumi di dunia, 80% gempa bumi terbesar di dunia terjadi di sepanjang daerah Ring of Fire. Tidak hanya Indonesia, ada juga negara lain yang terdampak seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Jepang, Chile dan Selandia Baru.

Sumber: kumparan.com

Pos terkait