Tuvalu, Negara Paling Jarang Dikunjungi Turis dan Hanya Berpenduduk 11.792 Orang

Suaramajalengka.com//Traveling Dunia – Di dunia ini banyak negara-negara yang menjadi favorit para turis untuk dikunjungi, mulai dari Indonesia, Singapura, Jepang, dan masih banyak lagi. Tapi ternyata ada lho negara yang jarang sekali dikunjungi oleh turis.

Negara ini adalah Tuvalu yang berada di Kepulauan Pasifik. Untuk bisa sampai ke Tuvalu, para turis harus melalui negara kepulauan, Fiji. Penerbangan ke Tuvalu pun hanya tersedia tiga kali dalam seminggu dengan pesawat ATR 72-600.
Dilansir The Travel, Tuvalu adalah salah satu negara terkecil dan terpencil di dunia. Sebelumnya, negara ini dikenal sebagai Kepulauan Ellice yang terletak di tengah-tengah antara Hawaii dan Australia.

Negara ini memiliki hamparan laut yang luas ditambah dengan atol, laguna, terumbu karang, serta budaya Pulau Polinesia yang kaya dan indah.
Meski negara ini indah, menurut laporan dari majalah perjalanan Far and Wide, Tuvalu dianggap sebagai negara yang paling jarang dikunjungi di seluruh dunia. Selain karena akses yang sulit, Tuvalu termasuk dalam daftar pulau yang kemungkinan besar akan tenggelam dalam waktu dekat karena naiknya permukaan air laut.

Dilansir Reader’s Digest, laporan dari Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO), negara ini dikunjungi kurang dari 2 ribu pengunjung setiap tahun.

Negara yang memiliki populasi hanya 11.792 orang ini menggunakan Bahasa Tuvalu dan Inggris sebagai bahasa sehari-hari. Sedangkan, untuk mata uang yang digunakan adalah dolar Australia.
Jika ada turis yang hendak melakukan perjalanan ke Tuvalu, ada baiknya membawa uang tunai karena negara ini tidak memiliki layanan kartu kredit.
Rasanya kurang lengkap kalau jalan-jalan tanpa akses internet yang memadai. Jangan khawatir, negara ini memiliki jaringan internet meski kamu tidak bisa terlalu berharap pada kecepatannya.

Lalu bagaimana kehidupan orang-orang di Tuvalu? Kebanyakan penduduk Tuvalu tinggal di desa-desa kecil dan hidup dengan merawat kebun atau memancing dengan sampan.

Kehidupan Tuvalu, meskipun modernisasi, masih bertumpu pada basis tradisional yang kokoh yang menekankan pentingnya konsensus dan identitas komunitas.

(@aher/kumparan.com)

Pos terkait