PLN sebut rasio desa berlistrik telah mencapai 99,78 persen

Suaramajalengka.com//Jakarta – PT PLN (Persero) menyebutkan rasio desa yang telah menikmati aliran listrik kini mencapai 99,78 persen dengan jumlah sebanyak 83.280 desa sampai November 2022.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di Jakarta, Rabu, mengatakan jumlah desa berlistrik terus mengalami peningkatan dari tahun-tahun.

“Pada 2021, rasio desa berlistrik sebesar 99,65 persen dengan jumlah 83.148 desa. Sedangkan tahun 2020 hanya sebesar 99,56 persen dengan jumlah 83.072 desa,” ujarnya.

Darmawan menuturkan dari jumlah 83.280 desa yang telah teraliri listrik tersebut, ada sebanyak 75.936 desa mendapatkan listrik dari PLN, 4.404 desa listrik mandiri, dan 2.940 desa berasal dari lampu tenaga surya hemat energi.

PLN berkomitmen untuk selalu mendukung mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi agar seluruh masyarakat dapat mengakses listrik.

Menurut Darmawan, komitmen itu juga sejalan dengan upaya perseroan untuk mewujudkan energi berkeadilan.

“Saudara-saudara kita yang berada di daerah terpencil berhak menikmati energi listrik. Untuk itulah PLN, atas arahan dan dukungan pemerintah, mendapatkan mandat ini. Hal tersebut sebagai langkah untuk mewujudkan sila ke lima pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.

Sampai November 2022, total desa di Pulau Sumatra yang sudah menikmati listrik mencapai 25.403 desa dengan rincian 25.278 desa mendapatkan listrik dari PLN, 113 desa listrik mandiri, dan 12 desa berasal dari lampu tenaga surya hemat energi.

Sementara itu untuk pulau Jawa, Madura, dan Bali, total desa yang sudah menikmati listrik adalah 25.993 desa dengan rincian listrik dari PLN sebanyak 25.984 desa, listrik mandiri enam desa, dan penerangan yang bersumber dari lampu tenaga surya hemat energi ada pada tiga desa.

Sedangkan untuk daerah Nusa Tenggara, saat ini total desa yang sudah berlistrik adalah 4.503 desa. Dari jumlah tersebut, 4.231 desa menerima listrik yang berasal dari PLN, 221 desa dari listrik mandiri, dan 51 sisanya berasal dari lampu tenaga surya hemat energi.

Kemudian di Kalimantan sebanyak 7.229 desa sudah menikmati listrik dengan rincian 5.993 desa memperoleh listrik dari PLN, 1.128 desa listrik mandiri, dan 148 desa berasal dari lampu tenaga surya hemat energi.

Selanjutnya untuk di Sulawesi, total desa yang sudah menikmati listrik adalah 10.567 desa. Listrik yang berasal dari PLN sudah mengaliri ke 10.204 desa, sedangkan listrik mandiri ada 284 desa, dan 79 sisanya berasal dari lampu tenaga surya hemat energi.

Terakhir untuk daerah Maluku dan Papua, ada 9.585 desa yang sudah menikmati listrik, dari jumlah tersebut 4.286 desa menerima listrik yang berasal dari PLN, 2.652 desa dari listrik mandiri, dan 2.647 sisanya berasal dari lampu tenaga surya hemat energi.

“Kami terus berupaya untuk menuju rasio elektrifikasi 100 persen, salah satunya melalui program Listrik Desa. Ini merupakan langkah akselerasi sehingga masyarakat bisa menikmati listrik,” terang Darmawan.

Pada tahun 2023, PLN masih terus berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi nasional dengan fokus untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah Timur Indonesia, terutama di daerah remote.

Dengan demikian, seluruh Indonesia diharapkan bisa menikmati listrik 24 jam setiap hari pada tahun 2025 mendatang.

Perseroan juga terus mendorong kehadiran listrik-listrik di daerah 3T agar bisa membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah setempat.

“Kami akan terus melistriki seluruh Indonesia. Kami bangun energi domestik dengan memanfaatkan potensi tanah air, sehingga memberikan nilai tambah untuk bangsa,” terang Darmawan.

“Listrik adalah jantung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hadirnya listrik mampu mendorong geliat ekonomi masyarakat, industri dan sektor bisnis,” pungkasnya.

(@aher/antaranews.com)

Pos terkait