Masyarakat harus bisa memanfaatkan kondisi bonus demografi yang sedang dialami Indonesia. Kondisi ini menjadikan jumlah penduduk angkatan kerja dan usia produktif, lebih banyak dibanding penduduk usia non produktif.
Demikian dikatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Auditorium Andi Hakim Nasution, IPB University Bogor, pada Kamis (23/11/2023).
Kegiatan di IPB tersebut adalah Sarasehan Nasional 2023 bertajuk “Langkah Berkelanjutan: Aksi Nyata Kolaborasi Mendorong Masa Depan Kesehatan, Energi, dan Lingkungan Hidup Indonesia”, yang diselenggarakan oleh Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University
Menko Muhadjir seperti keterangannya yang diterima InfoPublik Jumat (24/11/2023) menyampaikan bonus demografi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Maju pada 2045.
“Upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan potensi bonus demografi dengan mengedepankan prinsip Indonesia Centris yang memeratakan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia diantaranya dengan mencegah terjadinya migrasi otak atau ‘brain drain’ di daerah khususnya di desa-desa,” kata Menko Muhadjir.
Menurutnya, potensi anak-anak muda SDM usia produktif harus bisa dimaksimalkan di daerahnya supaya bisa memajukan daerahnya dengan baik.
Apabila migrasi otak terjadi dan seluruh SDM dengan potensi unggul meninggalkan daerah tanpa kembali, maka cita-cita Indonesia Maju tidak akan tercapai. Merujuk target SDGs, pertumbuhan ekonomi harus searah dengan ketersediaan lapangan kerja yang layak.
Menko Muhadjir mengatakan perlu menjaga angka migrasi desa ke kota, selain dengan membuka kesempatan para pemuda mendapatkan pendidikan tertinggi namun jenis pekerjaan permanen perlu dikembangkan di desa, tidak hanya sekedar padat karya.
Desa menjadi ujung tombak dengan berbagai upaya agar tidak ada lagi pengangguran di perdesaan.
“Tantangan bagi IPB sebagai perguruan tinggi leading sector bidang pertanian saya kira perlu ada langkah strategis ke depan bagaimana mencegah brain drain, agar tetap mereka bertahan di daerah,” ujar Menko Muhadjir.
Menko PMK menegaskan bahwa, migrasi otak merupakan ancaman utama dalam upaya untuk mewujudkan Indonesia Maju. Karenanya, perguruan tinggi harus bisa menciptakan peluang di daerah-daerah yang dapat dimanfaatkan oleh para SDM usia produktif di daerah.
Hal ini sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan serta dapat memberikan peluang generasi usia produktif dapat terserap pada dunia kerja. Sehingga setiap persen angka pertumbuhan ekonomi mampu menyerap lebih banyak Angkatan kerja.
Selain itu, kata Menko Muhadjir pemerintah daerah juga perlu terlibat dalam menyediakan lapangan kerja bagi penduduk usia produktif dengan memanfaatkan dana desa dan program padat karya dana desa.
Dalam jangka waktu panjang diharapkan desa bisa mencapai ketahanan pangan, zero hunger, zero poverty, dan tidak ada pengangguran.
“Dana desa harus diupayakan menyangga, menjadi barrier jangan sampai terjadi arus angkatan kerja di desa jangan sampai menuju ke kota terutama yang muda,” kata Menko Muhadjir.
InfoPublik