Garut — Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut memberikan penghargaan dan apresiasi kepada para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibaraka) yang lolos ke tingkat provinsi dan nasional di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Senin (23/8/2021).
Bupati Garut Rudy Gunawan mengungkapkan, hal ini bisa menjadi penyemangat untuk generasi muda yang ada di Kabupaten Garut.
“Iya ini kami ingin (meningkatkan) spirit generasi muda Garut, generasi muda Garut bisa dengan kedisiplinan, baris berbaris itu karena kedisiplinan diantaranya, ini (menjadi wakil di Nasional) luar biasa,” ungkap Bupati Garut saat diwawancarai oleh insan pers seusai acara.
Ia mengungkapkan, jangan melihat nominal yang diberikan, namun penghargaan ini diberikan sebagai maksud apresiasi Pemdakab Garut kepada generasi muda yang berprestasi dan ikut mengaharumkan nama Kabupaten Garut.
“Kami memberikan penghargaan, yang penting kami penghargaannyalah bukan soal hadiahnya, hadiahnya dari berbagai (pihak) itu, kami memberikan penghargaan dan kami juga nanti ke depan memberikan fasilitas-fasilitas bukan saja bagi Qyara, tapi bagi yang lainnya juga,” ungkapnya.
Penghargaannya sendiri, lanjut Rudy, untuk Qyara yang mewakili Garut di tingkat nasional mendapatkan kurang lebih 30 juta rupiah yang bisa digunakan untuk keperluan sekolah Qyara, selain memberikan penghargaan lain, termasuk untuk Paskibraka Kabupaten Garut.
Ia berharap tahun depan ada lagi generasi muda Garut yang bisa lolos ke tingkat nasional, dan menjadi Paskibaraka pada peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Garut Usep Basuki Eko menuturkan, pihaknya sangat bahagia dengan adanya salah seorang Paskibraka asal Garut yang lolos ke tingkat nasional. Terlebih, untuk lolos ke tingkat nasional itu tidak mudah. Bahkan, menurut Usep, Qyara terpilih setelah bersaing dengan kurang lebih 521 orang peserta yang berasal dari 5 wilayah di Kabupaten Garut.
“Kita menyeleksi dari 521 orang , ini dari 5 wilayah, didapatkanlah ini dari Paskibraka Nasional, ini standar kita kemarin memang cukup tinggi, karena tidak semua kabupaten ada yang bisa nembus ke tingkat nasional,” tutur Kadispora Garut.
Di tempat yang sama, Paskibaraka Nasional asal Garut yakni Qyara Maharani Putri mengungkapkan, dirinya merasa deg-degan saat pelaksanaan penurunan Bendera Merah Putih di Istana Negara, karena ia merasa bukan hanya membawa namanya saja, namun membawa nama Kabupaten Garut dan Provinsi Jawa Barat.
“Iya deg-degan banget karena kan bukan hanya nama saya yang dibawa, karena nama provinsi juga saya ada tanggung jawabnya, jadi deg-degan tapi pas udahnya pasti lega (dan) plong,” ungkap Qiara.
Ia mengatakan, banyak suka duka yang ia rasakan selama menjadi seorang Paskibraka di tingkat nasional, terlebih selama masa tersebut ia berada jauh dengan keluarga tercinta.
“Suka pasti senang karena kita bisa berkumpul dan saling rangkul karena kita dari 34 provinsi kita saling tahu daerah masing-masing, terus dukanya pasti karena jauh dari keluarga kan, terus karena kita terbatas menggunakan HP ( handphone ) jadi kita kurang berkomunikasi dengan keluarga.” tandasnya.
Dalam acara tersebut selain Qyara Maharani Putri, ada pula Paskibraka lain yang hadir yakni Dikri Faturachman dan Nurmalia Putri N yang lolos ke tingkat Provinsi (jabar)