Obat Cair Produksi PT Pharos Indonesia Dinyatakan Aman EG dan DEG oleh BPOM

Suaramajalengka.com//Jakarta – Badan POM (BPOM) kembali merilis daftar obat yang telah menjalani pengujian dan dinyatakan aman dan tidak terkait terhadap kasus gagal ginjal anak di Indonesia, pada Kamis (17/11) lalu. Daftar ini terdiri dari produk yang tidak mengandung zat pelarut, termasuk Etilen glikol (EG) dan Dietilen glikol (DEG).
“Kami kembali menyampaikan progres pertama berdasarkan penelusuran post market dan data registrasi market 168 produk sirop obat tidak mengandung 4 pelarut Propilen glikol, Sorbitol dan atau Gliserin, Gliserol. (Produk-produk ini) tidak mengandung pencemaran Etilen glikol dan aman untuk diedarkan” ujar Kepala BPOM, Penny Lukito, pada konferensi pers.

Keseluruhan produk obat yang tercantum dalam daftar Badan POM berasal dari 60 produsen farmasi. Termasuk obat cair produksi PT Pharos Indonesia yang dinyatakan aman dikonsumsi masyarakat sepanjang sesuai aturan pakai.
Dalam surat edaran Nomor HM.01.1.2.11.22.179 ini, ada empat obat cair milik PT Pharos Indonesia yang bebas cemaran EG dan DEG. Di antaranya:

1. Polysilane

Polysilane merupakan obat yang berfungsi mengatasi gangguan kesehatan akibat asam lambung berlebihan, seperti maag, tukak lambung, hingga gastritis. Dengan komposisi tiga bahan yaitu aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan simethicone, Polysilane dapat membantu menetralkan asam lambung sekaligus mengurai gas berlebih di saluran pencernaan, sehingga gejala perut kembung dan mual dapat mereda.
Selain Polysilane Suspensi (cair), obat dengan rasa mint segar ini juga memiliki varian lain, di antaranya tablet kunyah dan kapsul.

2. Proris

Obat cair ini menjadi andalan banyak orang tua untuk menurunkan demam pada anak. Kandungan ibuprofen di dalamnya bersifat analgesik, antiinflamasi, dan antipiretik, yang dapat bekerja lebih cepat menurunkan demam dibanding paracetamol.
Proris juga menjadi andalan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang pada anak, termasuk nyeri akibat sakit kepala, sakit gigi, hingga nyeri otot.

3. Praxion

Sama seperti Proris, obat sirop dari Pharos ini juga bermanfaat membantu menurunkan demam serta meredakan nyeri kepala dan gigi pada anak. Setiap 5 ml Praxion mengandung zat aktif paracetamol (acetaminophen), yaitu zat aktif yang memiliki fungsi sebagai penurun demam/antipiretik dan pereda nyeri/analgesik.
Dua zat tersebut bekerja dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin atau zat pemicu nyeri dan demam di hipotalamus, lalu meningkatkan pelepasan panas supaya suhu tubuh normal.

4. Ozen

Ozen merupakan obat sirop golongan antihistamin yang berfungsi meredakan gejala alergi, seperti mata dan hidung berair, gatal pada mata dan hidung, bersin-bersin, dan gatal pada kulit. Obat ini mengandung Cetirizine 2HCl 5 mg/5 ml yang bekerja dengan cara memblokir zat penyebab alergi pada tubuh. Dalam penggunaannya, obat ini harus disertai petunjuk dokter.
Pharmacy Compliance & Direktur Komunikasi PT Pharos Indonesia, Ida Nurtika, pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada BPOM atas keseriusannya menangani kasus cemaran EG dan DEG penyebab gagal ginjal akut pada anak.
“Pharos berterima kasih kepada BPOM atas kerja keras dan kesungguhannya dalam menangani kasus cemaran EG dan DEG tanpa ada hari libur serta upaya BPOM dalam verifikasi uji mandiri yang kami lakukan,” ujar Ida Nurtika.
Ia pun menambahkan bahwa PT Pharos Indonesia akan terus menjadi role model di industri farmasi dengan berpartisipasi dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan warga Indonesia lewat uji mandiri pada produk-produk obat yang dibutuhkan masyarakat.

Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan PT Pharos Indonesia.

(@aher/kumparan.com)

Pos terkait