MANGGA AGRIMANIA INDRAMAYU MELENGGANG KE ISTANA NEGARA

INDRAMAYU — Membanggakan. Itulah mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan warga Indramayu saat ini. Ada apa gerangan? Apa yang patut dibanggakan?

Ternyata pada perayaan HUT RI ke-76 Tahun 2021 Tingkat Nasional, mangga Indramayu jenis agrimania menembus Istana Presiden Republik Indonesia di Bogor. Tentunya hal ini sangat luar biasa, karena buah khas dari Indramayu itu dapat melenggang ke Istana Negara bersama buah-buahan unggulan lainnya yang berasal dari Nusantara.

Adalah Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo yang secara khusus meminta agar mangga Indramayu dijadikan hidangan untuk para tamu negara pada acara puncak Kemerdekaan Indonesia di Istana Bogor. Maka, berbagai buah khas dari berbagai daerah di Nusantara disusun menyerupai tumpeng, termasuk mangga Indramayu.

Hebatnya lagi, mangga Indramayu ditempatkan pada posisi paling atas suguhan tamu-tamu negara di Istana Presiden tersebut. Hal ini tentu saja menyolok pandangan mata dan mengundang selera bagi yang melihatnya.

Kabupaten Indramayu memang dikenal sebagai kabupaten penghasil mangga dan sering disebut sebagai Kota Mangga. Berbagai jenis mangga dihasilkan tanah Indramayu, beberapa bahkan sudah sangat terkenal seperti mangga cengkir, arum manis, gajah, serta gedong gincu.

Namun jenis mangga Indramayu yang dipesan khusus presiden untuk makanan penutup di Istana Bogor itu bukanlah jenis mangga tadi, tetapi merupakan mangga varietas baru, hasil budidaya kelompok agrowisata ‘Agrimania Flora Indramayu’. Kelompok Agrimania Flora ini berlokasi di komplek wisata Situ Bolang Desa Jatisura Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu.

Pemilik sekaligus pelaku pengembangan Agrimania Flora Indonesia, H Urip mengatakan, mangga yang diminta Istana Kepresidenan Bogor merupakan varian baru. H Urip memberi nama mangga tersebut dengan sebutan VUB (Varietas Unggul Baru).

“VUB yang dikenalkan di Istana Presiden di Bogor memiliki kelebihan, dan harganya sangat tinggi,” ujar Urip, Selasa 17 Agustus 2021.

Di masyarakat Indramayu sendiri, mangga VUB lebih dikenal dengan nama mangga Agrimania karena memang dikembangkan oleh Agrimania Flora Indonesia. Mangga jenis ini memiliki keunggulan dibandingkan mangga jenis lainnya yaitu ukurannya yang cukup besar. Satu buah mangga beratnya dapat mencapai 1,2 kilogram hingga 2 kilogram. Selain itu rasanya juga manis, dengan tekstur daging yang lembut serta beraroma harum, serta kulitnya pun halus dan bijinya tipis.

Menanggapi terpilihnya mangga VUB sebagai salah satu hidangan di Istana Bogor, Bupati Indramayu Nina Agustina merasa bersyukur. Orang nomor satu Indramayu itu mengatakan, hal ini merupakan sebuah penghargaan bagi Kabupaten Indramayu yang selama ini dikenal dengan sebutan Kota Mangga.

“Tentu tidak gampang komoditi kita bisa menembus Istana Presiden. Banyak aturan dan regulasi yang ketat. Artinya, komoditi mangga kita selama ini memang di nanti,” tandas Nina.

Nina Agustina mengatakan, mangga VUB yang dibudidayakan oleh Agrimania Flora Indonesia di Desa Jatisura akan dijadikan percontohan. Untuk tahap awal, tambahnya, Pemkab Indramayu akan melakukan budidaya sebanyak 1.500 benih.

“Rasanya berbeda, lebih manis dan harum. Makanya diminta oleh istana. Kita akan upayakan mangga VUB ini masuk ke pasar-pasar modern nasional, bahkan internasional,” lanjut Nina.

Untuk mewujudkan rencana itu, jelas Bupati Nina Agustina, akses menuju kawasan ekonomi masyarakat Desa Jatisura Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu dibenahi. Secara bertahap, Pemkab Indramayu memperbaiki infrastruktur menuju kawasan tersebut. Jalan juga dibenahi untuk mempermudah akses ekonomi warga.

Sekadar informasi, Desa Jatisura memiliki kawasan ekonomi dan usaha kecil menengah yang lengkap. Setidaknya, ada empat kekuatan ekonomi masyarakat yang telah tumbuh dan menjadi andalan masyarakat setempat yakni bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan wisata.

Merespon kebutuhan akses tersebut, Pemkab Indramayu terus membukanya dengan memperbaiki jalan menuju kawasan ekonomi itu.

“Keluhan warga langsung direspon Ibu Bupati. Sekarang sedang dilakukan perbaikan jalan menuju kawasan pertanian, perkebunan, peternakan dan wisata,” ungkap Camat Cikedung, Endhy Yohendi.

Endhy menjelaskan, sektor-sektor ekonomi di Desa Jatisura itu antara lain adanya peternakan sapi dan kambing, sektor perkebunan meliputi mangga, jati dan tebu rakyat.

“Untuk sektor perkebunan cakupan luasnya bahkan hampir sama dengan sektor pertanian. Peternakan juga sama, jumlah ternaknya mencapai ribuan ekor,” tukas dia.

Sedangkan di bidang wisata, Desa Jatisura memiliki wisata air unggulan yang dikenal dengan nama Situ Bolang. Lokasi ini semacam danau buatan yang selama ini juga dijadikan andalan pasokan air bagi kebutuhan petani di sejumlah wilayah, termasuk di luar Kecamatan Cikedung. Terbaru, ada lokasi Agrowisata yang tidak hanya menyuguhkan edukasi perkebunan tetapi juga menghasilkan berbagai macam buah hasil budi daya.

“Dengan perbaikan jalan, akses ekonomi akan terbantu. Angkutan hasil pertanian, perkebunan dan peternakan akan lebih mudah sehingga menurunkan ongkos produksi masyarakat,” ujar Endhy seraya menambahkan hal itu juga merupakan bagian dari implementasi seratus hari kerja bupati dan wakil bupati.

Hal senada disampaikan pelaku usaha sekaligus pengelola Agrowisata atau Agrimania Situ Bolang, H Urip. Menurut dia, perbaikan jalan yang saat ini sedang dilakukan sangat membantu warga dan pelaku usaha. Ia berharap, dengan kondisi jalan yang baik akan semakin membuka akses ekonomi masyarakat, pelaku usaha dan petani serta peternak.

“Infrastruktur penting disiapkan. Kami para pelaku usaha tentu sangat berterima kasih kepada Ibu Bupati. Keluhan kami langsung direspon beliau,” tandasnya.

Salah seorang warga Desa Jatisura, sekaligus pelaku usaha kecil menengah, Dedi, ikut menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada Bupati Indramayu, Nina Agustina.

“Sudah lama kami mendambakan jalan yang bagus, alhamdulillah sekarang terwujud, walau masih dalam tahap pengerjaan. Matur kesuwun (terima kasih) Ibu Bupati,” kata Dedi

Pos terkait