Jokowi Sebut 825 Juta Orang Tidur Dalam Kondisi Kelaparan

Suaramajalengka.com//Jakarta – Presiden Jokowi membeberkan kondisi ekonomi saat ini sedang tidak baik-baik saja di tengah ketidakpastian global. Ia mengaku, dirinya bukan menakut-nakuti tapi, sudah ada contoh nyata imbas dari pandemi COVID-19 dan perang Rusia-Ukraina.

Bahkan Kepala Negara menyebut, atas hal tersebut angka kelaparan di global meningkat hingga 825 juta orang. 
“Angka-angka yang memang harus saya sampaikan apa adanya dan ditambah akibat pandemi dan akibat perang setiap malam sekarang ini terhitung angkanya terakhir yang saya terima terdapat 825 juta orang tidur dalam kondisi kelaparan. 825 juta,” kata Jokowi di Rakornas Partai Bulan Bintang, Jakarta, Rabu (11/1)
Lalu, mengapa Indonesia masih biasa saja, sebab pertumbuhan ekonomi RI masih tinggi sekali yaitu 5,72 persen di kuartal III 2022, angka itu tertinggi di negara anggota G20.

Atas dasar itu, Jokowi menekankan, semua pihak harus merasakan hal yang sama bahwa kegentingan Global saat ini mengancam semua negara.

“Dan karena daya saing kita yang semakin baik didukung oleh infrastruktur yang pemerataannya kita lakukan di semua provinsi, Alhamdulillah itu sangat mendukung sekali stabilitas ekonomi kita saat ini,” ungkap Mantan Gubernur Jakarta ini.
Ia kemudian menjabarkan angka kemiskinan Indonesia yang justru menurun dari 10,1 persen di 2021, kemudian 9,54 persen di 2022. Begitu juga dengan angka pengangguran yang juga turun dari 2021 itu 7,1 persen menjadi 5,9 persen di 2022.
Turut mendampingi Jokowi dalam kesempatan itu Mensesneg Pratikno, Ketua MPR Banbang Soesatyo, Ketua DPD RI La Nyalla Mattaliti dan pejabat negara lainnya.

(@aher/kumparan.com)

Pos terkait