Muyasaras Laila Wibowo, siswa kelas 12 IPA 2 Program Boarding School Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta, menjadi juara 1 Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) tingkat Nasional. Ajang yang diikuti pelajar dari berbagai daerah di Indonesia ini diselanggarakan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, 11 – 14 September 2023 di Jakarta.
Hadiah diberikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Hasil ini menyempurnakan prestasi Muyasaras sebelumnya, yang telah mendapatkan Juara 2 Pelajar Pelopor keselamatan LLAJ tingkat Kota Surakarta, dan Juara 3 Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Dalam lomba ini, Muya, demikian dia biasa dipanggil, menciptakan alat pendeteksi kelelahan pengendara yang disebut MOSAFYR (Monitoring Driver Fatigue for Motorist Safety). Alat ini merupakan pendeteksi kelelahan pada pengendara dengan sensor denyut jantung yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kelelahan dalam berkendara. Penemuannya berawal dari keprihatinan atas tingginya angka kecelakaan lalu lintas, khususnya kendaraan bermotor.
“Sepeda motor merupakan jenis kendaraan yang paling banyak. Jumlah motor terekam 112.771.136 unit atau sekitar 84% dari total jumlah kendaraan. Beberapa kecelakaan yang merenggut korban jiwa belakangan ini seringkali diakibatkan hilangnya konsentrasi pengemudi. Apabila masalah kecelakaan di jalan raya tidak diperhatikan dengan baik, dikhawatirkan akan terjadi peningkatan jumlah korban kecelakaan dari tahun ke tahun,” papar Muyasaras saat menjelaskan seputar latar belakangnya membuat inovasi ini, Jumat (15/9/2023).
Menurutnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi konsentrasi pengemudi, yaitu: kondisi kendaraan (32%), kondisi kesehatan pengemudi (23%), kondisi jalan (22%), kondisi cuaca (10%), kondisi/masalah keluarga (8%), serta kondisi lingkungan, manajemen perusahaan dan masalah operasional di lapangan (2%).
Dijelaskan Muya, mengemudi dengan trayek menengah dan panjang akan sangat melelahkan. Hal ini terjadi karena gerakan yang dilakukan pengemudi bersifat monoton dan berlangsung cukup lama. Sehingga, timbul rasa bosan, lelah, dan puncaknya adalah rasa kantuk.
“Inovasi ini berguna untuk mengurangi tingkat kecelakaan akibat salah satu faktor, yaitu kelelahan pengendara sepeda motor di jalan,” tegasnya.
Inovasi ini berupa sistem peringatan yang dipasang pada sabuk pengaman. Perangkat ini mengontrol kondisi pengendara dengan sensor penghubung yang disambungkan ke mikrokontroller. Muya mengerjakan projek inovasi ini di bawah bimbingan Guru Fisika MAN 1 Surakarta Prihantoro Eko Sulistyo.
Muya menjelaskan, alat ini bekerja dengan menghubungkan baterai 9V ke Arduino menggunakan kabel power jack 2,1mm. Setelah itu, Pulse Sensor akan mendeteksi dan menghitung denyut jantung. Data tersebut diproses Arduino Uno Atmega 328. Ketika proses perhitungan denyut jantung, LED akan berkedip sesuai dengan frekuensi denyut jantung. Hasil data yang diproses oleh Arduino Uno Atmega 328 akan langsung ditampilkan pada LCD. Hasil data yang ditampilkan tersebut berupa angka dalam satuan BPM (beats per minute).
“Apabila terdeteksi pengendara sepeda motor mengalami kelelahan, maka LED akan menyala dan DFplayer akan memainkan audio pengingat,” urai Muyasaras.
Kepala MAN 1 Surakarta Slamet Budiyono mengapresiasi prestasi Muyasaras. “Semoga inovasi yang dihasilkan bisa berkontribusi bagi masyarakat terutama untuk mengurangi angka kecelakaan lalulintas terutama kendaraan bermotor,” pungkas Slamet Budiyono.