Ini Efek Buruk Bagi Kamu yang Sering Konsumsi Minuman Manis

Suaramajalengka.com//Seputar Kesehatan – Minuman manis sangat enak di lidah serta tenggorokan kita. Namun, dibalik kesegarannya, terdapat efek yang kurang baik untuk kesehatan tubuh manusia. Tak hanya buruk bagi kesehatan, penampilan kita pun akan berubah bila terlalu banyak mengonsumsi gula. Karena itu, ada baiknya kita mengurangi konsumsi gula. Lemak tertimbun dalam perut Karena berefek menambah berat badan, lemak pada perut dan lingkar pinggang pun akan ikut bertambah. Namun sayang, bila tidak diwaspadai hal ini juga dapat meningkatkan risiko obesitas. Selain tidak baik untuk kesehatan, adanya lemak pada perut dan lingkar pinggang terkadang membuat seseorang tidak percaya diri akan penampilannya. Terserang diabetes tipe-2 Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health pada tahun 2010 dijelaskan, bahwa ketika seseorang rutin mengonsumsi minuman manis, ia berisiko sekitar 20 persen lebih besar untuk terkena diabetes tipe-2. Merusak hati Ketika mengonsumsi minuman manis, gula yang masuk ke aliran darah akan terbagi menjadi glukosa dan fruktosa. Fruktosa tidak memiliki jumlah yang pasti saat diproduksi oleh tubuh. Namun, bila tubuh memiliki kelebihan fruktosa, maka akan dapat membebani hati yang menyebabkan perlemakan hati. Kondisi ini juga dapat memicu adanya komplikasi kesehatan. Merusak gigi Bakteri yang terdapat di mulut dapat mencerna sisa karbohidrat yang akan membusuk dan memproduksi asam, di mana hal tersebut dapat menghancurkan enamel atau dentin pada gigi. Dengan adanya proses tersebut, kemungkinan menimbulkan kerusakan pada gigi. Selain tidak baik untuk kesehatan gigi, hal ini juga dapat mengganggu penampilan.

Berat tubuh bertambah Saat mengonsumsi minuman manis secara berlebih, rasa ingin makan akan meningkat. Hal ini dikarenakan matinya sistem pengendali nafsu makan diakibatkan adanya kelebihan fruktosa yang mengacaukan sistem metabolisme tubuh. Saat tubuh mengalami kondisi tersebut, produksi hormon yang menimbulkan rasa lapar atau disebut ghrelin dapat meningkat. Sementara, hormon leptin yang berfungsi menimbulkan rasa kenyang justru akan menurun.

(@aher/)

Pos terkait